Selamat Datang di 'Rumah Biru'

Tempatku Berbagi Cerita, Tempatku berbagi Ceria, Tempatku berbagi Cinta, Tempatku berbagi Cita

Kamis, 24 Desember 2009

Bau Badan....??? Sudah tidak jamannya......

Pada suatu ketika pulang dari dinas di luar kota, saya dinunuti oleh beberapa teman yang kebetulan pulang searah. Mobil yang ber-AC tiba-tiba beraroma tak sedap. Perjalananpun jadi tak nyaman.... gara-gara ada di antara penumpang ternyata memiliki "BB" yang aduhai bikin kami "kleyengan". Hari gini masih ada yang belum bisa mengelola bau badan ???

Tubuh kita diciptakan oleh Allah swt. meiliki mekanisme biologis yang canggih. Sala satunya adalah mengeluarkan keringat untuk membuang zat-zat yang tak berguna dan mengatur suhu tubuh agar tetap konstan.
Bersamaan dengan keringat, keluar juga aroma-aroma tubuh yang tak sedap. Aroma ini pada setiaporang tak sama, ada yang sedikit berbau asam, tapi adapula yang membuat orang lain "kleyengan" seperti teman saya tadi.
Dari mana aroma tak sedap itu??


Menurut para ahli, kelenjar keringat ada dua macam, yakni kelenjar apokrin dan kelenjar eksokrin. Kedua kelenjar ini menghasilkan keringat. Pada orang tertentu, kelenjar apokrinnya bekerja lebih aktif melawan bakteri, sehingga kelenjar yang bersemayam di ketiak ini memproduksi banyak lagi cairan kental, keruh, disertai bau asam. Bau ini kemudian menyebar...
Teori lain mengatakan bahwa bau badan bisa berasal dari makanan yang kita makan. Mereka yang lebih suka mengkonsumsi makanan berprotein tinggi cenderung memiliki bau badan yang tak sedap dibanding dengan mereka yang suka makan sayuran...

Tak perlu meruntut darimana sumber keringat dan bau... Untuk mengatasi bau badan, umumnya orang memakai deodoran meskipun tidak berhasil sepenuhnya. Ingat, menghilangkan bau badan tidak dengan minyak wangi....
Sebaiknya perhatikan juga kebersihan tubuh dan pakaian. Mandilah minimal 2x sehari dengan menggunakan sabun, bila perlu gunakan sabun antiseptik. Ganti pakaian setiap habis mandi. Cukur bulu ketiak agar keringat dapat mudah menguap..
Selain itu, jika suka minumlah ramuan tradisional seperti Jamu Anti Bau Badan ataupun mempergunakan Rempah Mandi.....


Sabtu, 12 Desember 2009

"GREBEG LAWU" tahun 2009


Setiap bulan Sura dalam penanggalan Jawa, masyarakat Jawa, utamanya Jawa Tengah dan Jawa Timur merayakan tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka. Bulan Sura dianggap sebagai bulan yang keramat, sampai-sampai "tabu" untuk melaksanakan suatu pesta, lebih-lebih pesta pernikahan.

Seiring dengan berjalannya waktu, adat istiadat tersebut telah bergeser, namun sebagai budaya dan tradisi berkembang menurut lingkungan masing-masing, termasuk berbagai tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Lawu.

Menangkap fenomena tersebut masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di seputar Gunung Lawu, seperti Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Magetan, Pacitan, Ngawi dan Ponorogo maupun Surakarta pada Umumnya menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Tahun Baru Jawa tersebut.

Untuk Karanganyar, kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah event yang disebut sebagai "GREBEG LAWU"

Grebeg Lawu dilaksanakan sebulan penuh. Untuk tahun 2009 direncanakan dijadwalkan sebagai berikut:

1. Selasa, 15 - 12 - 2009; jam 21.00 - 22.00 WIB: - Jagongan Pasar Gede di - Stodio TATV Solo - Interaktif 0271 - 857555
2. Sabtu s/d kamis, 12 s/d 17 Des 2009 jam 19 00 - selesai : - Pentas seni dan istighosah di Desa Baturan Colomadu
3. Kamis, 17 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai : - Mapag tanggal di - OW Sapta Tirta Pablengan
diisi kegiatan: - Tari Persembahan; - Doa Bersama; - Mocopatan dan - Pementasan Srandil
4. Kamis, 17 - 12 - 2009 jam 19.00 - selesai : - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
5. Senin/Selasa, 21/22 Des 2009 , jam 09.00 - selesai : - Lomba Pambiworo, di - OW Sapta Tirta Pablengan, yang diselenggarakan oleh IKK Kec. Matesih
6. Rabu, 23 - 12 - 2009, jam 09.00 - selesai: - Lomba Kuliner di - Pasar Wisata Tawangmangu
7. Kamis, 24 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai: - Mocopaan di - Gedong Putih Gondangrejo
8. Sabtu, 26 - 12 - 2009, jam 08.30 - selesai: - Pasar Kumandang di - Pasar Wisata Tawangmangu; diisi kegiatan :
- Reog, Tari kencar - kencar; - Prosesi; - Doa bersama; - Pembagian Bari'an; Lain - lain hiburan ; tari Rebana dan Tari Jaran Kepang Parang Ijo
9. Minggu, 27 - 12 - 2009, jam 09.00 - selesai: - Gelar Seni Tradisi di - Pasar Wisata Tawangmangu, menampilkan Potensi Seni yang ada di Kabupaten Kra.
10 Minggu, 27 - 12 - 2009 jam 06.00 - selesai: - Mubeng Gunung Lawu di - Kec. Ngargoyoso
dan - Kec. Tawangmangu.
11. Rabu, 30 - 12 - 2009, jam 08.00 - selesai: - Seminar Basa Jawa di - Pendopo Rumah Dinas yang diselenggarakan oleh Disdikpora.
12. Kamis, 31 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
13. Kamis, 31 - 12 - 2009, 19.00 - 23.00: - Musik Hiburan rakyat di - Alun - alun Karanganyar
14. Jum'at, 1 - 1 - 2010, jam 08.30 - selesai: - Gelar Seni Tradisi di - OW Sapta Tirta Pablengan.
15. Jumat, 1 - 1 - 2010, jam 08.30 - selesai: - Srawung Seni Candi di - Candi Sukuh
16. Minggu, 3 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: Drama Tari Macan Gadungan di - Desa Gadungan Ngargoyoso
17. Minggu, 3 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: - Lomba Fashionshow dan Lomba Mocopat di - Pasar Wisata Tawangmangu
18. Kamis, 7 - 1 - 2010, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
19. Jum'at, 8 - 1 - 2010: - Gelar seni Watu Pawon di Desa Girimulyo, Ngargoyoso.
20. Sabtu, 9 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: Cerdas cermat basa jawa di - Pasar Wisata
21. Minggu, 10 - 1 - 2010, jam 00.00 - selesai: - Upacara Adat Wahyu Kliyu di - Desa Kendal Jatipuro
22. Kamis, 14 - 1 - 2010, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
23. Sabtu, 16 Januari 2009, jam 09.00 - selesai: - Gelar seni tradisi di - Pasar wisata Tawangmangu


NB :
Jadwal dapat berubah sewaktu - waktu
(Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar)



Senin, 07 Desember 2009

“Sangiran Early Man Site”


Sangiran sebenarnya adalah nama kembar dari dua dusun kecil yang terletak di perbatasan antara Kbupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Kedua pedusunan ini dipisahkan oleh kali Cemoro yang mengalir dari kaki Gunung Merapi menuju ke sungai Bengawan Solo. Dusun Sangiran sisi utara terletak di Desa Krikilan Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen; dan Dusun Sangiran sisi selatan masuk wilayah Desa Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Situs Sangiran secara astronomis terletak antara 110º49’ hingga 110º53’ Bujur Timur, dan antara 07º24’ hingga 07º30’ Lintang Selatan. Situs Sangiran ini dianggap penting karena memiliki beberapa keutamaan antara lain, bahwa situs ini areal sebaran temuannnya sangat luas yaitu ± 56 Km², dan mengalami masa hunian oleh manusia purba yang paling lama dibandingkan situs-situs lain di dunia, yaitu dihuni oleh manusia purba selama lebih dari satu juta tahun, dengan jumlah temuan fosil manususia purba yang melimpah, yaitu mencapai lebih dari 50 % popolasi homo erectus di dunia.
Perhatian Situs Sangiran sudah diawali sejak tahun 1893 oleh Eugene Dubois yang pada saat itu sedang dalam penelusuran mencari fosil nenek moyang manusia. Namun karena Dubois kurang serius meneliti di Sangiran, maka dia tidak berhasil mendapatkan temuan yang dicarinya. Temuan yang dicarinya justru didapatkannya di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Temuan tersebut berupa sebuah fosil tengkorak (calvaria) dan tulang paha (femur) manusia purba yang dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Penelitian di Sangiran yang lebih intensif dilakukan tahun 1930-an oleh J.C. van Es., dan dilanjutkan oleh GHR von Koenigswald. Tahun 1934 von Koenigswald berhasil menemukan tidak kurang dari seribu buah alat batu-batuan manusia purba yang pernah hidup di Sangiran. Alat-alat batu tersebut umumnya dibuat dari batuan lkalsedon yang dipecahkan sehingga mempunyai sisi tajaman yang dapat digunakan untuk memotong, menyerut, ataupun untuk melancipi tombak kayu. Bentuk alat batu yang sangat sederhana kadang sulit dibedakan dengan batuan alam. Alat batu jenis ini dalam ilmu arkeologi dikenal dengan nama alat serpih, dan von Koeneigswald menyebutnya dengan istilah “ Sangiran Flake Industry” (industry serpih dari situs Sangiran).
Tahun 1936 von Koeneigswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia purba yang ukurannya besar, yang disebutnya sebagai fosil Meganthropus palaojavanicus. Selanjutnya tahun 1937 von Koeneigswald berhasil menemukan fosil manusia purba yang dicari-cari oleh Dubois yaitu fosil Pithecanthropus erectus. Temuan berupa atap tengkorak yang oleh von Koeneigswald dinamakan Pithecanthropus II. Penemuan Spektakuler ini telah mengundang para ahli untuk mengadakan penelitian lanjutan di Situs Sangiran, baik ilmuawan dari dalam negeri maupun dari manca negara.
Untuk melestarikan dan melindungi Situs Sangiran, maka pada tahun 1977 Pemerintah menetapkan Kawasan Saniran dan sekitarnya seluas ± 56 Km² sebagai Daerah Cagar Budaya. Selanjunya untuk meningkatkan status Situs Sangiran di mata dunia, maka pada tanggal 5 Desember 1996, melalui persidangan yang ketat, Situs Sangiran secara resmi diterima UNESCO sebagai salah satu dari Warisan Budaya Dunia dan dicatat dalam “World Heritage List” nomer 593 dengan nama “Sangiran Early Man Site”

(Sumber: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran)
Note: mohon maaf tidak ada gambarnya..... proses unggah gambar agak trouble... Silahkan berkunjung ke Sangiran saja ya ????

Selasa, 03 November 2009

Upacara adat "Mondosiyo"





Sejak jaman dahulu, Gunung Lawu (3.265m) dikenal sebagai wilayah ang sakral, penuh dengan misteri alam ghaib, sehingga menjadi pusat kegiatan ritual berbagai "laku" dan upacara adat "kejawen" yang paling sempurna di Pulau Jawa ini.

Hampir setiap perbukitan sepanjang lereng barat dan utara Gunung Lawu ditemukan berbagai "petilasan" dan "pesarean" para tokoh spiritual jawa penganut kepercayaan warisan luhur bangsa.



Salah satu upacara tradisi "kejawen" yang hingga kini diyakini masih sangat bertuah dan mampu membawa berkah berlimpah-limpah adalah Upacara Adat Mondosiyo.
Upacara ini dilakukan oleh masyarakat suku jawa aseli di Dusun Pancot, Kelurahan Blumbang dan Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Mondosiyo.

Menurut legenda yang dituturkan secara turun temurun, upacara adat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kemenangan masyarakat adat, yang telah berhasil mengalahkan dan menghancurkan perilaku kekejian dan kebiadaban nafsu sang Prabubaka, titah raksasa pemakan manusia. Wujudnya melalui doa adat yang dipanjatkan, dan sesaji tradisi yang dipersembahkan masyarakat dan semua peserta upacara adat Mondosiyo. Tujuannya agar lolos dari malapetaka serta terbebas dari "sukerta", bahkan memperoleh kedamaian dan kemakmuran serta kemudahan hidup bersama dalam masyarakat secara terus menerus.


Tata Upacara ini dimulai pada hari Minggu Pon. Dua hari sebelum puncak Upacara Mondosiyo berlangsung, msyarakat setempat mengumpulkan beras untuk diolah atau dimasak secara tradisiona ,menjadi makanan yang disebut "gandhik", serta aneka makanan khusus lainnya sebagai perlengkapan "sesaji tradisional". Di samping itu, secara gotong royong masyarakat setempat membeli seekor kambing dan sejumlah ayam kampung sebagai "sesaji pokok".



Hari berikutnya Senin Wage, keseluruhan perlengkapan "sesaji tradisi" dan berbagai "busana tradisi" ditempatkan atau disanggarkan di rumah sesepuh adat.



Pada pukul 7 malam (malam Selasa Kliwon), beberapa orang perangkat adat menabuh "bende" mengelilingi tempat-tempat yang dianggap keramat, sebagai pemberitahuan akan diselenggarakan upacara adat Mondosiyo, dengan harapan agar para danyang hadir serta merestui perhelatan tersebut. Selanjutnya menjelang tengah malam diadakan tirakatan dan renungan sesuai adat setempat.


Hari H, Selasa Kliwon adalah Puncak Upacara Adat Mondosiyo.
Pukul 07.00 pagi para sesepuh adat dan tokoh masyarakat membawa seekor kambing kendit dan ayam ke punden Bakpatokan untuk disembelih sebagai sesaji.
Pukul 10.00 semua bahan sesaji sudah disiapkan di punden Bakpatokan.
Pukul 13.00 diperdengarkan "gendhing Manyar Sewu"

Pukul 16.00 Upacara Mondosiyo dilangsungkan dengan dipimpin oleh sesepuh adat.




Pada puncak acara ini diperebutkan ayam hidup, serta penyiraman "air badheg" bagi masyarakat atau pengunjung. Bagi yang dapat atau bisa menangkap ayam akan mendapat keberuntungan...




Sabtu, 12 September 2009

Sesuci Tirta Amarta

KSudah lama sekali saya tidak nonton sendra tari. Beberapa waktu lalu saya diundang menyaksikan Festival Drama Tari se Jawa Tengah di Pendapa ISI Surakarta. Malam itu disajikan 6 buah Drama Tari yang mewakil 6 Wilayah, yaitu Surakarta, Pekalongan, Semarang, Pati, Kedu dan Banyumas...

Untuk Wilayah Surakarta diwakili oleh Tim Kesenian Kabupaten Karanganyar, yang mengangkat seritera "Sesuci Tirta Amerta"===> Alhamdulillah.... dengan penampilan urutan pertama ternyata membuahkan hasil sebagai Juara I..... . Sayangnya waktu itu jam 23.00 saya sudah pulang karena sudah tidak bisa menahan rasa kantuk. Saat itu baru penampilan ke 5, sebetulnya kurang 1 grup, trus pengumuman.. sehingga saya tidak bisa mengetahui hasil selengkapnya.....

Berikut adalah Sinopsis dari Drama tari "Sesuci Tirta Amarta" :


Alkisah para Dewa sedang bersidang di Gunung Mahameru, dipimpin oleh Dewa Wisnu.
Mereka tengah membicarakan upaya pencarian "Tirta Amarta" yang berguna agar setiap makhluk dapat terbebas dari maut.



'Tirta Amarta" berada di lautan susu, sehingga para dewa dan dewi harus mengaduk-aduk untuk mendapatkannya.



Gunung Mandaragiri dibuang di tengah laut diikuti tiga kura-kura raksasa sebagai penyangga, dilanjutkan Naga Basuki sebagai tali putarnya yang akan melilitkan tubuhnya di puncak Gunung Mandaragiri....



Maka berturut-turut muncullah dari dalam laut... "anak panah Ardha Chandra"... disusul "Dewi Sri dan Dewi Laksmi".... selanjutnya muncul juga "Kuda putih bernama Ucha Iswara"... juga "sebongkah permata Kostubamani".... dan yang terakhir muncul adalah... "Dewi Danwati yang membawa kendi berisi TIRTA AMARTA"....



Akhirnya setelah semua keluar, terjadi perebutan antara Dewa Wisnu dan para Raksasa, yang intinya ingin mengambil dan memiliki "Tirta Amarta".



Maka terjadilah perang antara para Dewa dan para Raksasa demi mendapatkan air suci "Tirta Amarta".



Peperangan dimenangkan oleh para Dewa. Para Raksasa kalah... binasa oleh enjata Dewa Wisnu, yaitu Cakra...



Dewa Wisnu dan para Dewa lainnya akhirnya berhsil membawa pulang air suci 'Tirta Amarta"... diminum bersama-sama di Istana Para Dewa.......




Dan layarpun ditutup............
(Gambar-gambar tampak gelap. karena tidak diijinkan memotret pakai blitz...)

Sabtu, 05 September 2009

Jalan-jalan di Istana Negara

Mimpi pun tidak, saya akan berkunjung ke Istana Merdeka, Istana Negara, Pusat Pemerintahan Republik Indonesia tercinta, tempat kediaman orang nomor satu di Indonesia... Presiden RI. Biasanya kami orang daerah selalu sibuk menerima kunjungan para petinggi, lebih-lebih jika ada kunjungan RI-1, pasti sebulan sebelumnya sudah heboh...


kompleks kantor kepresidenan

Kini giliran kami berkunjung ke sana... tepatnya tanggal 14 - 17 Agustus 2009. Waktu yang cukup lama tapi terasa singkat, maka ingin ku berbagi dengan semuanya, siapa tahu ada yang belum pernah ke sana....


dintu depan gedung sekretariat negara

Kalo bukan karena diundang, pasti kami tidak punya alasan ke Istana. Panita Nasional HUT Kemerdekaan RI ke 64 telah mengundang Kabupaten Karanganyar untuk menampilkan Kesenian Massal menjelang Penurunan Bendera tanggal 17 Agustus 2009.
Surat dari panitia diterima melalui fax tanggal 5 Agustus 2009. Bayangkan... waktu yang singkat untuk berlatih bagi para penari. Kabupaten Karanganyar menampilkan Tari Kencar-Kencar Karya Ibu Bupati Karanganyar, Ibu Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, Spd.M.Hum, diiringi oleh alat musik lesung (penumbuk padi). Kareografernya mas Ari Kuntarto, S.Sn. Staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Mengenai tari ini akan saya ceriterakanm tersendiri di waktu yang akan datang.....

Kami berangkat dari Karanganyar tanggal 13 Agustus 2009 jam 16.00, dari rencana jam 14.00. Molor, karena bnyak urusan yang belum rampung.. Bayangkan aja, rombongan sebanyak 250 an orang apa bisa sih tepat waktu semua?? Maka 5 buah bus pun dilepas dari halaman Rumah Dinas Bupati. Bu Rina sendiri sudah mendahului kami pergi bersama mas Ari dan beberapa pejabat yang berkompeten untuk melakukan Tehnical meeting tgl 13 Agustus pagi....
Perjalanan melalui darat jalur selatan, menghindari banyaknya jalan rusak di pantura...
Tak Usah saya ceriterakan perjalannya (udah ku status di fesbuk waktu itu), tanggal 14 Agustus antara jam 8-9 kami sampai di hotel tempat kami menginap.
Belum usai capeknya duduk di atas bus, jam 10 harus sudah berangkat ke Istana, karena jam 14.00 dijadwalkan untuk gladi kotor, pengenalan medan...
Jam 12.00 mulailah kami menjejakkan ke komplek Istana Presiden... di sana-sini banyak pengawalan yang super ketat. Maklum, negara kita kan lagi waspada teroris dalam status siaga I.. Pemeriksaan standart yang berlapis-lapis... setiap saat kami harus menyerahkan tas dan handphone, tubuh diperiksa dg metal detector. Tidak boleh pakai kaos oblong, tidak boleh pakai celana jeans... (gara2 ini, celana panjang terpaksa saya pakai 3 hari, karena saya hanya bawa celana kain 1 dan jeans 2).


di halaman belakang istana

Halaman Istana ternyata tak seluas dalam bayangan saya, seperti biasa saya lihat di televisi. Atau karena sudah dipasang kajang dan ditata kursi undangan ??
Tepat jam 14.00 Gladi Kotor dimulai... panas terik terasa membakar kepala meski bertopi dan kaki beralaskan kaos tipis...tapi hati senang menjadi pengobat semuanya....
Latihan hari I berakhir jam 17.00... rombongan langsung makan malam di Mangga Dua. Dasar udah capek gak sempat belanja belanji....penginnya cepet pulang, mandi air hangat dan tidur....


bunga-bunga krisan merah, putih dan kuning terhampar di samping kiri halaman istana

Esok paginya tanggal 15 Agustus 2009 Gladi bersih...
Waktunya disesuaikan dengan jadwal sesungguhnya.. berurutan...
Gak ada masalah.. semua berjalan lancar..
Sementara itu sambil nunggu Tim Kesenian Kab. Karanganyar tampil, dua hari berturut2 kami sempatkan untuk ke Sekretariat Negara buat menandatangankan Surat Jalan, bukti kehadiran ... Dapat titipan banyak dari sekolah2 yang guru2nya pada ikut.. So cuma kami berlima yang blusukan sampai ngubengi Istana...


di tangga gazebo, tempat presiden menerima wartawan


patung ukir kayu ini dibuat dari kayu jati asal Blora yg usianya lebih dari 300 th

Hari minggu, 16 Agustus 2009, semua penari dan pemain lesung dikarantina di Hotel. Menjaga kesehatan, biar besuk tidak capek... Handphone anak-anak juga disandera, supaya tidak sms-an, atau fesbukan.. Lantas officialnya bagaimana?? Setelah mengatur dan memberesi semua kewajiban.. boleh deh official jalan-jalan..... Maka jam 9 pagi saya diculik oleh adik saya ke Bogor.. 3 orang teman saya ikut... Gpp...daripada stress... refreshinglah...

Hari yang di nanti tiba, Senin 17 Agustus 2009, sejak pagi anak-anak sudah didandani dan dirias.. Cantik-cantik semua... Dandan dan riasannya sama.. sampai saya tidak bisa membedakan.. Jam 10 kami sudah dijemput vorijder. Ohya, selama di Jakarta, perjalanan dari Hotel ke Istana selalu dikawal. Meski demikian tetap terjebak kemacetan.. Bahkan bis kami yang paling belakang (bus 5) sering ditinggal vorijder... cari jalan sendiri-sendiri.. Namanya juga Jakarta, jalan Tol yang mbayar saja antrinya panjaaaang....
Jam 11.30 kami sudah sampai Istana... Mobil/Bus parkir di jalan Veteran, jadi kami harus jalan melewati halaman-halaman kantor besar-besar... gedung apa saja, sampai tidak sempat baca...Setelah masuk komplek Istana, kami dikumpulkan di sebuah ruang di Gedung DPA (?) yang megah.. untuk makan dan finishing rias..., ada yang stress duluan.., pingsan dan nangis...maklum anak-anak.. sejak pagi perutnya distageni kenceng... mungkin mbeseseg...
Di depan Gedung DPA diparkir banyak mobil tank... entah untuk apa.. Mungkin antisipasi jika terjadi huru hara... maka kami menyempatkan diri berfoto ria....



mobil-mobil tank berjajar siap tempur

Jam 14.00 kami masuk ke halaman Istana. Antri satu satu diperiksa... dengan metal detector...
Setelah memalui proses menunggu dan protokoler... maka jam 16 acara Gelar Budaya dimulai.. Karanganyar mendapat giliran ke 2 setelah Marching Band dari Riau... Tepuk tangan meriah mewarnai tampilan-tampilan tim Kesenian yang memamerkan kehebatan masing-masing.. ada 2 marcing band dan 2 kesenian. Marching Band yang satu dari Jakarta, sedang kesenian lainnya dari Wonogiri yang menampilkan Reyog dan Kethek ogleng...


di kompleks Istana

Bukannya ngecap... dari beberapa tanggapan penonton, mereka sangat apresiasif terhadap penampilan Tari Kencar-Kencar dan Lesung Nusantara dari Karanganyar. Mereka takjub dengan harmonisasi antara tari dan iringannya, serta kekompakan para penari yang berjumlah massal.. Jika dilihat dari alat dan sarana tari lainnya sih agak malu juga.... punya kami jauh dari modern dibanding dengan daerah lain yg tampil waktu itu..., tak ada barang mahal... semua hand made temen-temen sendiri.. dari baju, sapu lidi, kranjang sampai tongkat dan benderanya.... Tapi semua itu tak mengendurkan semangat...Mereka tidak percaya, bahwa kami hanya sempat latihan kurang dari sebulan....
SUKSES !!


di dalam gedung rias bersama penari dari duta wisata

Dan jam 18.00 kami meninggalkan Istana Negara yang penuh kenangan... Kembali pulang ke kampung halaman Kota Kecil terbersih Kabupaten Karanganyar tercinta.... Sepanjang jalur pantura para peserta sudah kecapekan, tertidur dengan mimpinya masing-masing...hingga tiba di Karanganyar jam 11.30 hari Selasa 18 Agustus 2009..




di depan Istana


Sabtu, 29 Agustus 2009

APEM TERPANJANG...????

Waktu saya diajak oleh Bos dan teman2 kantor menghadiri pemecahan Rekor Muri untuk Apem terpanjang di halaman eks Hotel Ambarukmo Yogyakarta awal bulan lalu, tepatnya Minggu, 9 Agustus 2009, saya sudah membayangkan akan melihat Apem yang "guede dan panjaaangg....".
Maka kami pun sampai di tempat yang dituju..



Wa dalaah..... ternyata maksud terpanjang di sini adalah... "rangkaian tyerpanjang". Apemnya biasa-biasa aja . Ukuran diameternya 7 cm...
Tapi unik juga... pagi itu ada barisan apem yang sudah ditata rapi di atas meja.. disamping ada meja2 kosong yang diuperuntukkan bagi apem2 baru yang segera dibuat... Maka mulailah dimasak apem2 itu..



Adonan pertama dituangkan oleh Bapak Kepala Dirjen Pengembanga Destinasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia...


Diikuti oleh para petinggi dan pejabat di Jajaran Dinas Priwisata Kebudayaan, baik DIY maupun Jateng.. termasuk Wakil Bupati yang hadir.. semuanya belajar masak kue apem.



Bahan dasarnya sederhana: tepung beras, ragi, santan, gula...



Alatnya pun cukup anglo, cetakan dan kipas....



Untuk memecahkan rekor Muri Rangkaian Apem terpanjang, yaitu 1 kilometer.. ternyata dibutuhkan apem sebanyak lebih dari 15 ribu apem...


Sambil menunggu penghitungan selesai.. di panggung kecil disajikan hiburan tari oleh Kabupaten peserta Java Promo antara lain Loro Blonyo dari Karanganyar


dan Kuda Lumping dari Temanggung....



Menurut sejarahnya... kata-kata apem berasal dari kata"afwan" (bahasa arab) yang artinya "maaf". So Apem disimbolikkan sebagai tanda permintaan maaf...

Untuk itu... meski sedikit terlambat dan tanpa membawa apem... saya minta maaf kepada teman2 bilamana selma ini ada kekhilafan.... Selamat menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadhan...

Senin, 03 Agustus 2009

Puri Taman Saraswati

Rata Penuh


Puri Taman Saraswati berada di komplek Candi Ceto, terletak di dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi. Taman ini merupakan salah satu obyek wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar yang tergolong baru. Diresmikan tahun 2007 oleh Bupati Karanganyar dan bupati Gianyar Bali sebagai bentuk kerjasama antar daerah, dimana menurut hikayatnya ternyata penduduk desa Gumeng dan Gianyar memiliki garis leluhur yang sama, terutama bagi masyarakat asli yang beragama Hindu Bali.

Puri Taman Saraswati berfungsi sebagai tempat pemujaan keagamaan bagi Umat Hindu sekaligus sebagai obyek wisata, karena terletak di daerah hutan lereng utara Gunung Lawu yang sangat indah, dengan ketinggian 1.470 m di atas permukaan air laut.

Titik fokus obyek wisata ini beupa keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Saraswati adalah dewi yang berparas cantik, dengan perilaku yang lemah lembut, mengenakan busana nan indah, bersinggasana di atas Padma, kelopak bunga teratai yang diusung oleh sepasang angsa....

Dewi Saraswati digambarkan bertangan 4 (empat), yang artinya meski ia seorang putri (wanita), namun dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengemban 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, yaitu: Wina, Aksamala, Damaru dan Pustaka, yang artinya: Wina adalah simbol kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut dan mulia, yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan, Damaru adalah simbol seni dan budaya yang agung, Aksamala adalah simbol dari kekekalan dan tak terbatasnya ilmu pengetahuan, sedang Pustaka sendiri adalah simbol ilmu pengetahuan.

Perayaan untuk memperingati keagungan Dewi Saraswati atau biasa disebut sebagai Hari Saraswati dilaksanakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali... yaitu salah satu hari raya umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian....

(Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Karanganyar)


Senin, 27 Juli 2009

Putra Putri Lawu 2009 -- Duta Wisata Kabupaten Karanganyar..

Dalam rangka mempromosikan potensi wisata Kabupaten Karanganyar sekaligus sebagai upaya melestarikan Budaya Jawa yang adiluhung, Pemkab Karanganyar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan Pemilihan Putra Putri Lawu 2009. Kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini dimaksudkan untuk mendapatkan profil Duta Wisata, Seni dan Budaya yang berasal ari generasi muda yang kreatif, inovatif, percaya diri, berpengalaman dan berjati diri, serta ditunjang oleh penampilan yang simpatik. Jadi mereka yang akan terpilih adalah pemuda pemudi yang memiliki keungggulan 3 B, yaitu Brain, Beauty, Behaviour,yaitu cerdas, berpenampilan menarik, mampu berkomunikasi dengan baik dengan tiga bahasa utama yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa serta etika/tata krama yang bersumber dari budaya Jawa.

Setelah melalui seleksi administrasi dan teknis, maka terpilih 65 remaja putera dan puteri yang cantik dan gantheng untuk mengikuti seleksi tertulis, memilih 10 pasang putera puteri (20 orang), untuk selanjutnya dilakukan karantina selama 2 hari di Hotel Pringgosari Tawangmangu. Dalam masa karantina tsb, diberikan materi2 pengetahuan umum, pengetahuan kepariwisataan dan kebudayaan, kepribadian, moral dan etika, pengetahuan kepemerintahan, kemampuan berbahasa Jawa dan adat istiadat di Jawa Tengah, kemampuan berbahasa Inggris, kemampuan berbahasa Indonesia, kemampuan berkomunikasi dan berbicara di depan publik, serta pemahaman tentang ngudi busono dan ngudi sarira. Yang kesemuanya itu sebagai bekal penilaian atas diri mereka.

Sebagai puncak acara, Sabtu 25 Juli 2009 telah dilangsungkan Grand Final Pemilihan Putra Putri Lawu 2009 bertempat di GOR Mini Nyi Ageng Serang Karanganyar...


Acara yg diselenggarakan oleh para alumni Duta Wisata Kabupaten Karanganyar tersebut berlangsung meriah, dihadiri oleh Wakil Bupati Karanganyar dan Ketua DPRD Karanganyar, serta tamu undangan, orang tua peserta dan para pendukung finalis....


Pertanyaan-pertanyaan langsung dilontarkan oleh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang dari unsur perhotelan, pakar kepribadian, pakar human relation, pakar bahasa.....
Sesekali ada kelucuan yang terjadi... Juri bertanya dengan bahasa jawa halus... dijawab pakai bahasa Indonesia... Juri bertanya pakai bahasa Indonesia... dijawab bahasa Inggris... Juri bertanya pakai bahasa Inggris... dijawab pakai bahasa Indonesia.... (tampaknya para finalis semaunya sendiri.... Jurinya cuma manggut2 tersenyum kecut...)
Udah gitu jawaban-jawaban yang keluar dari mulut para finalis tampak kurang pas... Contohnya ditanya tentang MICE ataupun BPTO, jawabnya hanya nyebutkan kepanjangan dari singkatan tersebut... ditanya tentang desa wisata, jawabnya jenis-jenis obyek wisata.... dan masih banyak lagi slenco-slenco yang terjadi.



Terlepas dari itu semua, akhirnya malam itu terpilih putra-putri terbaik Kabupaten Karanganyar. Mereka adalah :
Kelompok Putera:
  • Juara I : Afif Yuliana HR (Kebon Agung Wetan, Desa Suruh Kec. Tasikmadu)
  • Juara II : Juni Panto Susilo (Dalon Rt.1/Rw.11.Desa Ngringo, Kec. Jaten)
  • Juara III : Anggar Yona Kusuma (Jl. Pembangunan III,Desa Jati, Kec. Jaten)
  • Harapan : Yosep Bayu Satrio (Perum Josroyo Indah, Desa Jaten, Kec. Jaten)
  • Intelegensia : Dona Wahyu Aji (Sidomulyo Rt.3/Rw.4 Tegalgede, Karanganyar)
  • Favorit : Fendi Nugroho (Banaran Rt.4/Rw.7 Ngringo, Kec. Jaten}
Kelompok Puteri:
  • Juara I : Diana Farisah (Sangir Selatan Rt.2/Rw,7 Colomadu)
  • Juara II : Rosalina Intan Sari (Jl. Letjen. S. Parman, Pokoh, Ngijo, Tskmadu)
  • Juara III : Alvionita Rhisa (Ngipik Rt2/Rw.5, Bangsri, Karangpandan)
  • Harapan : MetA Dhika (Jl. Medisinae 199, Jati, Jaten)
  • Intelegensia : Yuvana Ma'ana U (Jl.Mawar Barat X/9 Baturan, Colomadu)
  • Favorit : Juwita Rahayu (Brujul Rt,3/Rw.7, Jaten.

Selamat.... Selamat.... Selamat.....
Semoga prestasi dan gelar yang diraih mampu meningkatkan jati diri, serta membawa nama baik keluarga, bangsa dan negara... khususnya Kabupaten Karanganyar..

Sekedar informasi, beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Duta Wisata Kabupaten Karanganyar adalah Juara I Duta Wisata Tingkat Jawa Tengah Tahun 2008 dan berhak mewakili Jawa Tengah ke Tingkat Nasional pada bulan Desember 2009 di Maluku; Juara Duta Bahasa Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2007, masuk 10 Besar Duta Bahasa Tingkat Nasional di Jakarta, Juara Duta Wisata Jawa Tengah Katagori Persahabatan tahun 2007.

Di samping itu, para Duta Wisata atau Putra Putri Lawu tersebut secara bergantian dilibatkan dalam setiap event besar di Kabupayen Karanganyar, misalnya Kunjungan Presiden, Wakil Presiden danTamu-tamu tingkat Nasional lainya,serta mendampingi Bupati dalam setiap kesempatan, peresmian-peresmian dan Peringatah Hari-hari Besar Nasional dan HUT Kabupaten Karanganyar.

Selasa, 21 Juli 2009

Dhukutan……. Sebuah Upacara adat di lereng Lawu

Pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Dukut, sebagian masyarakat dusun Nglurah Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu mengadakan suatu adat upacara ritual turun temurun berupa bersih desa, yang telah dilaksanakan sejak bertahun-tahun.

Upacara bersih desa tersebut dikenal dengan tradisi Dhukutan.


Dalam kegiatan tersebut warga masyarakat dusun Nglurah dihimbau untuk membuat sesaji berupa hidangan dari pala wija, sayur dan nasi jagung (setiap akan dilaksanakan ritual Dhukutan menurut kepercayaan adat, segala bentuk sesaji harus dihindarkan dari beras, dan pada saat memasak tidak boleh dicicipi). Sesaji kemudan dikumpulkan di rumah sesepuh desa untuk didoakan, mohon agar seluruh warga masyarakat mendapat keselamatan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.





Selanjutnya sesaji tersebut dikirab menuju Situs Purbakala Candi Menggung.Di tempat inilah puncak ritual dilaksanakan, yaitu tawur sesaji oleh dua kelompok masyarakat. Dua kelompok masyarakat dusun yang berbeda tersebut mengelilingi Situs Menggung dengan membawa sesaji masing-masing.



Sambil berjalan mereka saling lempar sesaji, dan sebagian lagi dibagi-bagikan kepada pengunjung sampai habis.




Sebelum dilaksanalkannya upacara tradisi Dhukutan tersebut, pada malam harinya (malam Selasa Kliwon) dipergelarkan Wayang Kulit semalam suntuk. Sedangkan setelah upacar selesai, masyarakat dapat menikmati berbagai hiburan kesenian tradisional.


Minggu, 19 Juli 2009

Durhaka Kepada Orang Tua ????

Minggu lalu, saya melihat teman-teman di kantor pada usrek., berlalu lalang,. Sebentar-sebentar ada yang ke ruang depan.. tampaknya fotocopy sesuatu. Saya pandangi saja mereka dari pintu ruang kerja saya yg memang selalu terbuka. Banyak juga anak-anak SMK yang sedang PKL atau PSG, demikian juga adik2 mahasiswa ... Kalo pas apel, dilaporkan ada 16 orang,,,
Karena penasaran, saya bangkit menuju ruang tengah...
"Ada apa ?" Saya mulai nenyapa kepada teman-teman.
"Tidak ada apa-apa kok ..." jawab mereka. Saya melihat salah sorang menyembunyikan sesuatu.
"Itu foto copy apa?" tanya saya. Saya khawatir jangan-jangan ada informasi "salah" tapi "dibenarkan" dan diperbanyak... Biasalah... teman-teman suka begitu.. Kalo ada hal-hal agak ekstrim, seperti gossip perselingkuhan, dsb... malah cepat menyebar.. lebih-lebih menyangkut seseorang yang dikenal publik, khususnya di kota kecil Karanganyar.
"Boleh dong.. saya lihat....?" tanya saya lagi.
Teman saya pun akhirnya menyodorkan selembar kertas hasil copyan sambil bilang:
"Bahan pembinaan etika dan sopan sntun bagi anak-anak PKL" kata mereka
"Kalau ibu mau, silahkan ambil. Ini masih ada kok....". lanjutnya.
Dan selembar kertas putih itu pun berpindah tangan.
Saya buka dan saya baca judul tulisannya....
"BENTUK BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA"
Saya mengernyitkan kening sambil tersenyum...
"Trima kasih ya? " Saya pun meninggalkan kerumunan teman-teman kembali ke ruang saya.
Sambil bersandar di kursi yang cukup besar.. mulailah saya baca tulisan itu.... Saya cari sumber bacaannya... kok tidak ada. Tapi bagus juga..
Inilah tulisan selengkapnya:

BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA
[1] Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
[2] Berkata "ah" atau "cis" dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
[3] Membentak atau menghardik orang tua.
[4] Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun dilakukan dengan penuh perhitungan.
[5] Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan "bodoh", "kolot", dan lain-lain.
[6] Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama juka mereka sudah tua dan lemah. Tetapi jika mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantunya.
[7] Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
[8] Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah
[9] Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibuya demi menuruti kemauan isterinya.
[10] Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yng keji dan nista.

Saya menarik napas dalam-dalam... Bener juga... Dan kalimat-kalimat di atas, bagi saya tidak asing... Sebagian merupakan terjemah dalam ayat-ayat al-Quran, sebagian lagi adalah Hadis Rasul.. (maaf saya tidak hapal)......Kalo saya jadi orang tua, anak saya tahu akan hal ini, saya pasti senang, punya anak yang berbakti. Tapi anak jaman sekarang apa masih mau di doktrin semacam itu? Tentu tidak bisa instan. Alah bisa karna biasa. Sopan santun dan etika bisa bermakna kalo sudah terbiasa sejak kecil. Bahkan sejak dari dalam kandungan. Atau lebih dini lagi sejak berniat memiliki keturunan. Selain itu juga keteladanan..

Sambil merenung, saya bayangkan diri saya sendiri. Mestinya saya harus melaksanakan minimal 10 item tersebut bila tidak mau dikatakan anak durhaka oleh orang tua saya. Insya Alloh deh, yang normatif itu sudah saya laksanakan, bahkan mungkin lebih dari 10 norma... Tapi yang saya pikirkan adalah bagaimana agar saya tidak "durhaka" kepada anak saya?
Sudahkah saya memenuhi norma-norma sebagai orang tua? Menjadi orang tua harapan bagi anak saya? Sebab semakin lama tampaknya dunia orang tua dan anak menjadi semakin jauh...dibatasi dengan tembok perkembangan teknologi dan demokratisasi yang pesat....
Bagaimana tiba-tiba anak saya mengatakan: "Ibu, kalau saya tidak bisa meruskan sekolah, berpakaian dan makan yang layak, sering ditinggal pergi....tidak pernah diajak berlibur.....berarti ibu melanggar hak anak. Ibu Melanggar Undang-undang Perlindungan Anak. Ibu telah melakukan KDRT...."
Oh My God.... Mudah-mudahan semuanya bisa saya atasi. Kuncinya "komunikasi" harus lancar.... Antara orang tua dan anak harus bisa mengatakan: "Ku tahu apa yang kau mau...."

Sabtu, 18 Juli 2009

Memaknai Kecerdasan Emosional (EQ) ---bagian 2---

Setelah kita mengenal Peran EQ dalam kehidupan sehari-hari dan Ciri-Ciri EQ yang tinggi (dalam tulisan/posting pertama), ternyata Kecerdasan Emosional yang tinggi tersebut bisa dibentuk. Menurut Daniel Coleman, Kiat Memiliki EQ Tinggi adalah :
  • Mampu menyalurkan emosi secar efektif
  • Meotivasi dan menjaga disiplin diri
  • Berusaha mengatasi kelemahan pribadi
  • Tetap Optimis dalam menghadapi masalah dan ketidakpastian
  • Mampu bersyukur
Sedangkan langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam rangka mengembangkan Kecerdasan Emosi (EQ) yang direkomendasikan adalah :
  • Menjaga kesehatan sebagai prioritas
  • Cari perasaan di hati, tidak dikepala
  • Perhatikan suara hati
  • Belajar menerima apa yang dirasakan
  • Buka hati kepada orang lain
  • Bertindak untuk hal yg berguna dan relevan
  • Katakan apa yang anda rasakan
  • Terima diri dan orang lain apa adanya
  • Hormato orang yang memberi pelajaran dalam hidup
  • Belajar memaafkan dan minta maaf
  • Bawalah humor kita kemana pergi
  • Menjaga keseimbangan antara IQ dan EQ
Keseimbangan antara IQ dan EQ digambarkan sebagai berikut :
  • Low IQ + Low EQ = Chaos / Anarkis
  • High IQ + Low EQ = Bureaucracy
  • Low IQ + High EQ = Un Organized / Creativity
  • High IQ + High EQ = World Class
Bagaimana dengan Anda ? Termasuk kelas/kelompok yang mana ?

(Sumber: BAhan Diklatpim III)

Kamis, 16 Juli 2009

ketika siang yang terik


ketika siang yang terik
peluh bercucur tercabik cabik

guratan guratan sepi berlarik-larik
seolah tak hirau juga tak tertarik

gumpalan awan saling berbisik

entah siapa yang dibidik


peri-peri mungil sembunyi dibalik mega

cari kerindangan usir dahaga


burung-burung gereja tak lagi terbang

hilang angan tuk kembali ke sarang

ketika siang yang terik
peluh bercucur tercabik-cabik

sepasang mata tak berkedip melirik
duh...kemanakah mesti berlari balik
sebab kemanapun akan terusik
lelah hati kian berisik