Seni merupakan kegiatan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan, memahami, dan menikmati kehidupan. Seni memiliki fungsi sebagai norma perilaku yang teratur, meneruskan adat kebiasaan dan nilai-nilai budaya. Dalam adat berpakaian, seperti dalam penggunaan kain lurik dan batik, terdapat nilai budaya yang akan disampaikan untuk diteruskan kepada generasi selanjutnya karena pakaian yang digunakan menunjukkan identitas dari suatu suku bangsa. Dalam hal ini pakaian bukanlah semata-mata sebagai suatu benda materi yang hanya dipakai tanpa memiliki arti apapun. Kain lurik dan batik misalnya, merupakan suatu simbol karena ia memiliki makna. Kain tenun lurik dan batik merupakan warisan budaya, bahkan khusus untuk batik sudah diakui UNESCO sebagai satu warisan budaya bukan benda warisan manusia, yang harus di lestarikan dan terus dikembangkan, ini menjadi tugas masyarakat untuk selalu berkreatifitas demi menciptakan motif lurik dan batik yang dinamis seiring dengan perkembangan jaman.
Saat ini lurik dan batik sudah sangat memasyarakat, bahkan Instansi Pemerintah sudah mewajibkan kain lurik dan batik sebagai salah satu pakaian dinas harian (PDH) setiap hari Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Hal ini yang menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menyelenggarakan Lomba Desain Motif Lurik Batik (Lutik) Kencar-Kencar, yang kelak akan menjadi motif khas Kabupaten Karanganyar.
Disisi lain, lomba ini diselenggarakan untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat Kabupaten Karanganyar dan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan industri lurik batik (lutik) di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Tidak seperti Lomba desain pada umumnya, lomba ini bersifat tertutup, hanya diperuntukkan bagi warga masyarakat Kabupaten Karanganyar. Namun ternyata peminatnya pun cukup banyak. Pendaftaran yang dibuka tanggal 3 sampai dengan 15 Januari 2011, berhasil merekrut 50 peserta. Dan sebanyak 48 peserta berhak mengikuti lomba yang diselenggarakan secara terbuka di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Pada tanggal 27 Januari 2011.Dengan waktu maksimal 4 jam, peserta diminta menuangkan ide kreatifitasnya sesuai tema yang ditentukan oleh Panitia, yaitu budaya local Kabupaten Karanganyar, meliputi flora, fauna, kekayaan alam, kekayaan budaya, adat istiadat, dll..Tak pelak lagi, hasilnya pun luar biasa… ternyata imajinasi seni seseorang tidak ada yang sama, 48 karya desain semuanya tampak bagus..
Meskipun demikian, karena tujuan lomba juga mendapatkan 5 (lima) desain lurik batik terbaik, maka Dewan Juri dibawah pimpinan Bupati Karanganyar ibu Dr. Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih, MHum.pada tanggal 31 Januari 2011 berhasil menyeleksinya dan menetapkannya sebagai Juara I, II, III, Harapan I dan Harapan II.
Juara I, no. undi 026, atas nama Hartono, SMA Negeri 1 Karanganyar
Juara II, no.undi 040, atas nama Muhammad Qomar, Sroyo Jaten Karanganyar;
Juara III, no.undi 031, atas nama Adi Nurtantyo, SMP Negeri 2 Jatipuro;
Juara Harapan I, no. undi 015, atas nama Rayma Risha Shelli Intan Dara Puspita, SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar;
Juara Harapan II, no.undi 012 atas nama Yuda Ibnu Agusta, SMA Negeri 2 Karanganyar.
Terlepas dari puas dan tidak puas dari peserta maupun masyarakat umum lainnya, patut disyukuri, setidaknya Kabupaten Karanganyar telah berhasil mengawali pencarian bakat desainer muda serta hasil desain yang yang nantinya bisa digunakan sebagai ciri khas Kabupaten Karanganyar.
Selamat. Semoga upaya maju tidak berhenti sampai di sini.
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar.