Selamat Datang di 'Rumah Biru'

Tempatku Berbagi Cerita, Tempatku berbagi Ceria, Tempatku berbagi Cinta, Tempatku berbagi Cita

Kamis, 24 Desember 2009

Bau Badan....??? Sudah tidak jamannya......

Pada suatu ketika pulang dari dinas di luar kota, saya dinunuti oleh beberapa teman yang kebetulan pulang searah. Mobil yang ber-AC tiba-tiba beraroma tak sedap. Perjalananpun jadi tak nyaman.... gara-gara ada di antara penumpang ternyata memiliki "BB" yang aduhai bikin kami "kleyengan". Hari gini masih ada yang belum bisa mengelola bau badan ???

Tubuh kita diciptakan oleh Allah swt. meiliki mekanisme biologis yang canggih. Sala satunya adalah mengeluarkan keringat untuk membuang zat-zat yang tak berguna dan mengatur suhu tubuh agar tetap konstan.
Bersamaan dengan keringat, keluar juga aroma-aroma tubuh yang tak sedap. Aroma ini pada setiaporang tak sama, ada yang sedikit berbau asam, tapi adapula yang membuat orang lain "kleyengan" seperti teman saya tadi.
Dari mana aroma tak sedap itu??


Menurut para ahli, kelenjar keringat ada dua macam, yakni kelenjar apokrin dan kelenjar eksokrin. Kedua kelenjar ini menghasilkan keringat. Pada orang tertentu, kelenjar apokrinnya bekerja lebih aktif melawan bakteri, sehingga kelenjar yang bersemayam di ketiak ini memproduksi banyak lagi cairan kental, keruh, disertai bau asam. Bau ini kemudian menyebar...
Teori lain mengatakan bahwa bau badan bisa berasal dari makanan yang kita makan. Mereka yang lebih suka mengkonsumsi makanan berprotein tinggi cenderung memiliki bau badan yang tak sedap dibanding dengan mereka yang suka makan sayuran...

Tak perlu meruntut darimana sumber keringat dan bau... Untuk mengatasi bau badan, umumnya orang memakai deodoran meskipun tidak berhasil sepenuhnya. Ingat, menghilangkan bau badan tidak dengan minyak wangi....
Sebaiknya perhatikan juga kebersihan tubuh dan pakaian. Mandilah minimal 2x sehari dengan menggunakan sabun, bila perlu gunakan sabun antiseptik. Ganti pakaian setiap habis mandi. Cukur bulu ketiak agar keringat dapat mudah menguap..
Selain itu, jika suka minumlah ramuan tradisional seperti Jamu Anti Bau Badan ataupun mempergunakan Rempah Mandi.....


Sabtu, 12 Desember 2009

"GREBEG LAWU" tahun 2009


Setiap bulan Sura dalam penanggalan Jawa, masyarakat Jawa, utamanya Jawa Tengah dan Jawa Timur merayakan tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka. Bulan Sura dianggap sebagai bulan yang keramat, sampai-sampai "tabu" untuk melaksanakan suatu pesta, lebih-lebih pesta pernikahan.

Seiring dengan berjalannya waktu, adat istiadat tersebut telah bergeser, namun sebagai budaya dan tradisi berkembang menurut lingkungan masing-masing, termasuk berbagai tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Lawu.

Menangkap fenomena tersebut masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di seputar Gunung Lawu, seperti Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Magetan, Pacitan, Ngawi dan Ponorogo maupun Surakarta pada Umumnya menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Tahun Baru Jawa tersebut.

Untuk Karanganyar, kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah event yang disebut sebagai "GREBEG LAWU"

Grebeg Lawu dilaksanakan sebulan penuh. Untuk tahun 2009 direncanakan dijadwalkan sebagai berikut:

1. Selasa, 15 - 12 - 2009; jam 21.00 - 22.00 WIB: - Jagongan Pasar Gede di - Stodio TATV Solo - Interaktif 0271 - 857555
2. Sabtu s/d kamis, 12 s/d 17 Des 2009 jam 19 00 - selesai : - Pentas seni dan istighosah di Desa Baturan Colomadu
3. Kamis, 17 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai : - Mapag tanggal di - OW Sapta Tirta Pablengan
diisi kegiatan: - Tari Persembahan; - Doa Bersama; - Mocopatan dan - Pementasan Srandil
4. Kamis, 17 - 12 - 2009 jam 19.00 - selesai : - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
5. Senin/Selasa, 21/22 Des 2009 , jam 09.00 - selesai : - Lomba Pambiworo, di - OW Sapta Tirta Pablengan, yang diselenggarakan oleh IKK Kec. Matesih
6. Rabu, 23 - 12 - 2009, jam 09.00 - selesai: - Lomba Kuliner di - Pasar Wisata Tawangmangu
7. Kamis, 24 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai: - Mocopaan di - Gedong Putih Gondangrejo
8. Sabtu, 26 - 12 - 2009, jam 08.30 - selesai: - Pasar Kumandang di - Pasar Wisata Tawangmangu; diisi kegiatan :
- Reog, Tari kencar - kencar; - Prosesi; - Doa bersama; - Pembagian Bari'an; Lain - lain hiburan ; tari Rebana dan Tari Jaran Kepang Parang Ijo
9. Minggu, 27 - 12 - 2009, jam 09.00 - selesai: - Gelar Seni Tradisi di - Pasar Wisata Tawangmangu, menampilkan Potensi Seni yang ada di Kabupaten Kra.
10 Minggu, 27 - 12 - 2009 jam 06.00 - selesai: - Mubeng Gunung Lawu di - Kec. Ngargoyoso
dan - Kec. Tawangmangu.
11. Rabu, 30 - 12 - 2009, jam 08.00 - selesai: - Seminar Basa Jawa di - Pendopo Rumah Dinas yang diselenggarakan oleh Disdikpora.
12. Kamis, 31 - 12 - 2009, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
13. Kamis, 31 - 12 - 2009, 19.00 - 23.00: - Musik Hiburan rakyat di - Alun - alun Karanganyar
14. Jum'at, 1 - 1 - 2010, jam 08.30 - selesai: - Gelar Seni Tradisi di - OW Sapta Tirta Pablengan.
15. Jumat, 1 - 1 - 2010, jam 08.30 - selesai: - Srawung Seni Candi di - Candi Sukuh
16. Minggu, 3 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: Drama Tari Macan Gadungan di - Desa Gadungan Ngargoyoso
17. Minggu, 3 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: - Lomba Fashionshow dan Lomba Mocopat di - Pasar Wisata Tawangmangu
18. Kamis, 7 - 1 - 2010, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
19. Jum'at, 8 - 1 - 2010: - Gelar seni Watu Pawon di Desa Girimulyo, Ngargoyoso.
20. Sabtu, 9 - 1 - 2010, jam 09.00 - selesai: Cerdas cermat basa jawa di - Pasar Wisata
21. Minggu, 10 - 1 - 2010, jam 00.00 - selesai: - Upacara Adat Wahyu Kliyu di - Desa Kendal Jatipuro
22. Kamis, 14 - 1 - 2010, jam 19.00 - selesai: - Mocopatan di - Gedong Putih Gondangrejo
23. Sabtu, 16 Januari 2009, jam 09.00 - selesai: - Gelar seni tradisi di - Pasar wisata Tawangmangu


NB :
Jadwal dapat berubah sewaktu - waktu
(Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar)



Senin, 07 Desember 2009

“Sangiran Early Man Site”


Sangiran sebenarnya adalah nama kembar dari dua dusun kecil yang terletak di perbatasan antara Kbupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Kedua pedusunan ini dipisahkan oleh kali Cemoro yang mengalir dari kaki Gunung Merapi menuju ke sungai Bengawan Solo. Dusun Sangiran sisi utara terletak di Desa Krikilan Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen; dan Dusun Sangiran sisi selatan masuk wilayah Desa Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Situs Sangiran secara astronomis terletak antara 110º49’ hingga 110º53’ Bujur Timur, dan antara 07º24’ hingga 07º30’ Lintang Selatan. Situs Sangiran ini dianggap penting karena memiliki beberapa keutamaan antara lain, bahwa situs ini areal sebaran temuannnya sangat luas yaitu ± 56 Km², dan mengalami masa hunian oleh manusia purba yang paling lama dibandingkan situs-situs lain di dunia, yaitu dihuni oleh manusia purba selama lebih dari satu juta tahun, dengan jumlah temuan fosil manususia purba yang melimpah, yaitu mencapai lebih dari 50 % popolasi homo erectus di dunia.
Perhatian Situs Sangiran sudah diawali sejak tahun 1893 oleh Eugene Dubois yang pada saat itu sedang dalam penelusuran mencari fosil nenek moyang manusia. Namun karena Dubois kurang serius meneliti di Sangiran, maka dia tidak berhasil mendapatkan temuan yang dicarinya. Temuan yang dicarinya justru didapatkannya di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Temuan tersebut berupa sebuah fosil tengkorak (calvaria) dan tulang paha (femur) manusia purba yang dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Penelitian di Sangiran yang lebih intensif dilakukan tahun 1930-an oleh J.C. van Es., dan dilanjutkan oleh GHR von Koenigswald. Tahun 1934 von Koenigswald berhasil menemukan tidak kurang dari seribu buah alat batu-batuan manusia purba yang pernah hidup di Sangiran. Alat-alat batu tersebut umumnya dibuat dari batuan lkalsedon yang dipecahkan sehingga mempunyai sisi tajaman yang dapat digunakan untuk memotong, menyerut, ataupun untuk melancipi tombak kayu. Bentuk alat batu yang sangat sederhana kadang sulit dibedakan dengan batuan alam. Alat batu jenis ini dalam ilmu arkeologi dikenal dengan nama alat serpih, dan von Koeneigswald menyebutnya dengan istilah “ Sangiran Flake Industry” (industry serpih dari situs Sangiran).
Tahun 1936 von Koeneigswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia purba yang ukurannya besar, yang disebutnya sebagai fosil Meganthropus palaojavanicus. Selanjutnya tahun 1937 von Koeneigswald berhasil menemukan fosil manusia purba yang dicari-cari oleh Dubois yaitu fosil Pithecanthropus erectus. Temuan berupa atap tengkorak yang oleh von Koeneigswald dinamakan Pithecanthropus II. Penemuan Spektakuler ini telah mengundang para ahli untuk mengadakan penelitian lanjutan di Situs Sangiran, baik ilmuawan dari dalam negeri maupun dari manca negara.
Untuk melestarikan dan melindungi Situs Sangiran, maka pada tahun 1977 Pemerintah menetapkan Kawasan Saniran dan sekitarnya seluas ± 56 Km² sebagai Daerah Cagar Budaya. Selanjunya untuk meningkatkan status Situs Sangiran di mata dunia, maka pada tanggal 5 Desember 1996, melalui persidangan yang ketat, Situs Sangiran secara resmi diterima UNESCO sebagai salah satu dari Warisan Budaya Dunia dan dicatat dalam “World Heritage List” nomer 593 dengan nama “Sangiran Early Man Site”

(Sumber: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran)
Note: mohon maaf tidak ada gambarnya..... proses unggah gambar agak trouble... Silahkan berkunjung ke Sangiran saja ya ????