Sebuah illusi
(catatan seorang kakak untuk gadis kecil)
Mengapa aku selalu meragu bila dirimu di dekatku
Ataukah mungkin kerdilnya jiwaku
Hingga tiada kata sekedar menyapa
Entah apa yang ada dalam benakku
Dirimu terlalu anggun untukku, begitukah ?
Bukan aku menghindar darimu
Kenyataan akan cintaku
Mungkinkah aku dapat mencintaimu
Sedang kau selalu berceritera dunia kecilmu
Yang indah di sela-sela senyuman
Ataukah aku yang begitu berharap dan mendamba
Itu cukup membuatku bahagia yang tiada nyata
Dan bila anganku datang menjelang
Di sana kau kisahkan dirimu yang merinduku
Dengan segala manjamu
Kugapai cintamu – walau penuh rintangan
Tapi bukan diriku milikmu
Karena kau milik semua
Di setiap sudut kota
Penuh dengan himbauan ceriteramu
Indahnya duniamu
Ketika aku rindu ceritamu
Kau kisahkan mimpimu
tentang aku
tentang dirimu
bercumbu
bercium
mesra
Adakah itu akan jadi nyata, katamu
Dan aku tertegun tanpa kata
Telah lama aku ingini dirimu
tapi cuma bayangan wajahmu
hadir dalam mimpi-mimpi indah tidurku
Percuma aku berlagu untukmu seorang
sedang dirimu tak mau dipuji
Bagaimanakah aku harus berdiri
memijak tanah cintamu
dan merangkai kata
yang patut kupersembahkan padamu
Dan kenapa hanya ilusi belaka yang datang
Bukan kau
Padahal kau tahu
aku hanyalah aku yang kalah dalam kata
Sampai di sebuah analogi deritamu yang lalu
Akh,
lalu buat apa selama ini aku menunggumu
Barangkali karna aku terlalu tua bagimu
begitukah ?
Kalau cuma itu kurasa tiada berat hatimu
Katakanlah,
kiranya dirimu butuh kasih sayangku
demikian kata hatiku
Dalam mimpiku kau pinta peluk ciumku
dengan segala sayangku
Tapi aku ingat kau begitu kecil
tidakkah kau sadar
Aku tak kuasa
dan aku percaya juga
membuat aku ingin mengharapkan
bahwa semua akan terjadi
bukan mimpi lagi
entah kapan
Sekali aku pernah membelai dagumu
engkau kaget - maafkan aku
dan kau diam seperti tak ada persoalan
itu cukup membuatku tahu
tentang dirimu
Kau begitu tahu akan apa yang ingin kulakukan
kau menghindar
Kini segalanya serasa ingin kukisahkan
untukmu gadis kecilku
Bahwa aku bukanlah sekedar berkhayal
Cintaku bukan sekedar ilusi
Aku mencintaimu gadis kecilku
Aku ingin membimbingmu ke jalanmu
*Batang, 28 Juni 1979*
By: Ida Arrysandy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar