Usia remaja, usia belasan adalah usia yang penuh gejolak dan sensitivitas tinggi, di mana pada usia itu seeorang sedang mencari jati diri. Bersyukur bagi orang tua yang bisa mengarahkan anak-anaknya di usia rawan tersebut.. Namun tidak sedikit si anak mencari dirinya sendiri. Media pencurahan terdapat di mana-mana.. mungkin di organisasi sekolah, di karaoke, di klub-klub pecinta alam ataupun hanya hang out. cuci mata di mall mall..
Beruntung lagi jaman sekarang, jaman teknologi, ada internet, ada jejaring sosial, ada youtube.. semuanya bisa dimanfaatkan sepanjang mengerti benar manfaatnya.
Akan halnya diriku, peristiwa itu sudah terjadi lebih dari 32 tahun yang lalu..
Dalam mengisi kekosongan hati di sela-sela pusingnya memikirkan pelajaran sekolah.. "menulis" adalah obat yang paling mujarab.. Saat itu bahkan tulisanku yang berbentuk cermin (cerita mini) sering mengisi halaman remaja sebuah surat kabar Ibu kota "Suara Karya Minggu" dengan nama Ida Arrysandy. Selain senang dan ada kepuasan tersendiri, honornya bisa untuk traktir teman-teman. Sayangnya aku bukan seorang arsiparis yang baik. Ayahku sering berpindah rumah, sehingga karya-karyaku tak ada bekasnya.. mungkin sudah katut terbuang atau kebanjiran, karena rumahku sering kebanjiran.
Kini, di saat aku berusia 49 tahun, ketika bongkar-bongkar sebagian bukuku yang tersisa, aku menemukan sebuah agenda lusuh.. ternyata ada beberapa puisi, beberapa sajak yang kutulis tahun 1979 sampai 1985. Maka akupun ingin berbagi...kubaca lagi lalu kuketik lagi..sambil geleng-geleng kepala.. geli...lucu.. haru..malu..senang.. bangga...
Inilah 10 sajak-sajak diantaranya....dan akan kutulis lagi di halaman-halaman mendatang....
1. Ceritera tengah malam
Kalaupun kita pernah saling gelisah
Hadapi kenyataan hidup ini
Itu cuma sementara
Sekarang mungkin kita lupa
Apa yang akan dihadapi
Sekedar hidup di esok
Atau
Kita yang selalu mendamba
Akan keindahan dunia
Tapi semua layak
Kita manusia selalu iri
Penuh rasa dan dendam
Bukan karena ingkar bila nantinya
Kita harus lupa satu sama lain
Maka dari kini perlu dibina
Keselarasan hidup antara kita
^^ Batang,,medio juni 1979^^
2. Tentang manusis-manusia sibuk
Dia terangkan bahwa kerja adalah segalanya
Dia katakana bahwa tanpa kerja tak bias hidup
Tapi segalanya perlu pengorbanan
Sekian waktu telah hilang
Untuk kerja dan hidup
Buat hari esok semata
Bahwa esok mesti lebih baik dari hari ini
**Batang, Medio Juni 1979**
3. Kisah minggu pagi
Deru motor itu
Bising – memekak telinga
Sepertinya sengaja
Menggugah kita
Dari keterlenaan
Karena ini hari minggu
*Juni,1979*
4. Ada diam ketika kau datang
Diam itu telah merasuk diriku
Ketika kau sapa penuh keramahan
Diam itu telah mengambang diantaramu
Lantaran aku tiada peduli dirimu
Dan segala bisu kin ada menjelma
Mengantarakan diri kita
Kau dating dan pulang
*Juni’79*
5. Sejuta duka telah terbang
Dukaku hari ini
Seperti dukamu di masa lalu
Selalu mencekam setiap gerak
Dan kini segalanya telah lalu
Terbang bersama angan
Melayang…
*Juni,1979*
6. Kata orang tentang cinta
Ada kalaya indah dan mengasyikkan
Membuai kita ke alam maya
Adakalanya menyakitkan dan membosankan
Mengajak kita kea lam frustasi
Entahlah mana yang benar
Karena cinta belum jua menghampiriku
^25Juni,1979^
7. Sajak kepada sang kekasih
Yang dulu itu pernah kau janjikan
Hidup bersama dengan segala cinta
Bermesraan dalam hidup yang sengsara
Aaa.. adakah akan jadi kenyataan
Sedang kita tiada saling menyapa
^Batang, Juni 1979^
8. Untuk gadis berpita merah
Senyummu itu kau berikan pada siapa
Gadis kecil seberang rumahku
Selalu ceria mengundang damai
Di hatiku
tapi ku ragu itu semua
Dengan segala tingkahmu
Yang jenaka
Kau gadis kecil berpita merah
Aku ingin menimangu
Seperti dulu aku ditimang ibuku
*Batang,juni’79*
9. Aku tahu Kau Tuhanku
Aku tahu Kau murka karna ulahku
Tapi aku perlu ketenangan lahir
Aku tahu Kau Kuasa atasku
Tapi aku tak kuasa menentang Mu
Aku tahu… tahu.. dan tahu..
Tapi.. jangan siksa aku seperti ini
Kau Suci dari segala
Kau Abadi
Hakiki
Tuhanku
*Batang, Juni 1979*
10. Cemara-cemara musim panas
Kau yang tiada guna bagiku
Memakiku
Dengan segala kesombonganmu
Apakah kau tidak rasa itu ?
Aku tak rela memang
Bila jemarimu nan lembut
Indah menari
Begitu saja tertiup angin
Meliuk kesana kemari
Begitu angkuh
Dan aku cemburu
^^ akhir Juni 1979^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar