“Gaya menulis mbak bagus. Kayaknya aku dah jadi penggemar dech. Ada wadahnya gak ya? Fans Club gitu.. Smsnya di tunggu lho.hehe (padune hehe.) “ itu bunyi pesan yang diterimanya.Dan entah angina apa yang mendorongnya untuk menjawab pesan itu.
“ Tulisan yang mana ya ?” jawabnya.
‘ Ya semuanya, baik status mbak maupun catatan mbak di fesbuk”
“ Oh…Janganlah suka memuji, karena pujian bisa mengurangi pahala orang yang dipuji” tulisnya.
“Eh, baru denger pujian ngurangi pahala. Setahuku orang jangan suka dipuji, jangan pelit memuji kalau memang bener lalu segala pujian di kembalikan pada Allah...wah dapat ilmu baru. Thanks mbak. Ohya, sms-nya jangan lupa ”..
“Sabar ya? Saya lagi repot banget, jangan khawatir suatu saat saya sms.”
Aduh.. kenapa aku memberi harapan ?? Pikirnya.
Ah, biarlah, emang kupikirin, ucapnya dalam hati. Rasa-rasanya sudah tidak waktunya bersurat-suratan, ber sms-smsan atau berinbox-inboxan.. semua sudah pernah dilaluinya.. dulu dan dulu.. Dalam benaknya ada kehawatiran bila dia terus merespon orang-orang yang tak dikenalnya secara pribadi..Maka dia pun mengurungkan untuk menghubungi lelaki iru. Juga tidak membalas pesan-pesan yang masuk melalui inbox.
***
Bagaimana tidak terganggu, inbox dari lelaki itu begitu gencar,, hampir tiap hari ada inbox masuk..
“Ada yang nunggu sms lho! tapi sabar kok.”
“ Maaf kalau permintaan saya berlebihan.. “
“You didn't sent me a short massage, and now you aren't reply my inbox too...hiks..huaaa”
“Mbak saya berlebihan ya? Kok pesen gak dibales beberapa kali? Thanks.”
“Mbak, baik2 saja kan ? “
“Eh, maaf kayaknya saya yang bermasalah, kirim pesan gak dibales kok nekat...hehe..good night!!”
Dan masih banyak dan banyak lagi yang tak mungkin terekam satu persatu.... yang pada akhirnya membuat perempuan itu menyerah untuk menanggapinya lagi pesan-pesan lelaki itu di inbox-nya.. Yah.. untuk berteman apa salahnya.. mungkin ada manfaatnya juga. Dia pun pernah menulis “mudah2an pertemanan kita membawa berkah”…
Begitulah, hari-hariya dirasakan begitu berubah. Lebih semangat karena ada seseorang yang memperhatikan dirinya. Namun dirinya tetap jaim, alias jaga imej, meski sebetulnya suka juga dengan membaca pesan-pesannya. Pesan-pesan itu membuatnya bisa tersenyum. Pesan-pesan di inbox pun kadang dijawab kadang tidak. Sesuka hatinya. Karena dia takut berketergantungan. Maka dia pun tak memberikan nomor ponsel pada lelaki itu. Dari gencarnya nulis pesan di inbox, dia sudah berfikir bahwa lelaki itu akan mengganggu aktifitasnya. Setidaknya sms bisa diterima kapanpun dan terbaca kapanpun..
Hujan sepanjang siang dan malam hari itu membuat udara begitu dingin. Ditutupnya tirai jendela yang tersingkap oleh angina malam. Di langit tampak redup rembulan tertutup awan….
Bersambung.......