Kerinduan pada masa remaja terkadang melintas bagai slide-slide film.. dimana keceriaan, idealisme, romantisme dan pencarian jati diri menghentak-hentak menuju kedewasaan..
Dan sajak-saak berikut masih bagian dari tulisan catatan harianku saat masih berusia 17 tahun...
21. Bebaskan aku dari cengkeraman
Aku semut berotak
Yang dulu merengek
Mintakan hidup di bumi
Buat berkuasa semata
Kelaknatan
Kekerasan
Kedengkan
Kecintaan
Kedamaian
Keindahan
Dan semua yang ada
Adalah kawanku jua
Buat menempuh cita
Buat menebus dosa
Aku semut berotak
Mengapa pula butuh ini semua ?
Biarkan tiada jawab
Aku ingin lepas
Mencari hak yang ada
Dan seandainya jawab telah ada
Jangan pula racunkan padaku
Biarkan aku jangan acuh
Aku bukan mereka
Dia atau kau
Aku adalah diri puisi ini
^^ Medio Juli 1979^^
22. Janji berdebu
Aku menyesal
Telah kuucapkan sebuah janji
Pada kau
Yang mestinya kuakui kau keberatan
Aku tahu itu
Tapi telah terjadi dan harus
Untuk apa aku berkata ?
Yang penting aku ingin lupakan segala
Kata yang pernah kututurkan
Sekali jangan ucapkan kata maaf di depanku
Itu cukup membuatku tertoreh, sakit
Janji itu tlah berdebu
Kau tahu itu kan ?
Mestinya malam nanti kulaksanakan
Janji itu padamu
^^ malam Sabtu di akhir Juli ‘79^^
23. Perasaan Malam
Simphoni lagu itu terdengar lembut
Dari celah bibirmu yang menyatu
Denga seruling kesayangan
Aku tertegun
Bulan itu turut menyaksikan
Keindahan dan kemesraan
Yang kau berikan, padanya
Bulan itu tersenyum getir
Menahan berjuta derita
Indahnya yang kau berikan
Mengalun penuh pesona
Atau aku yang terlalu percaya
Akan filsafat dan puisi ??
Cinta ternyata hanyalah
Gelembung-gelembung mimpi
Yang bila kita tiup bagai balon mainan
Mengasyikkan !!
Tapi bila mimpi itu hilang
Gelembung-gelembung itu meletus
Ia akan ditelan frustasi !!
*juli 1979*
24. Ramadhan 1399H
( hai orang-orang yag beriman
Telah diwajibkan atasmu
untuk berpuasa
Seperti telah diwajibkan
Atas orang-orang
Sebelum kamu )
Begitu setiap dini hari kudengar
Begitu syahdu dan hening
Begitu meresap
di kalbu ini
tapi
Ramadhan ini
Sementara aku puasa
Seperti mereka jua
Kenapa hati ini tak tenang ??
** Batang, 5 Ramadhan 1399 H**
25. 7 Agustus 1979
(kepada sang kekasih)
Serpihan-serpihan kata
Telah terukir dan terpikir
Buat apa ?
: dia bilang adalah kata sapa :
Dan panasnya udara siang
Mengajak nostalgia ini
Terjadi
Entah untuk siapa
Yang jelas
Terlihat sinarmu
Di hatiku
Terlanjur ini terjadi
Tak mungkin diingkari
Deritaku yang sia-sia
Atau Cuma cerita kosong ?
Duh kekasih,
Kau jawablah sendiri
Sebab ku tak tahu
Yang kutahu
: kita masih butuh semua ini :
*Batang, 7 Agustus 1979*
26. Jangan cerita itu lenyap
Hai, jangan kau hapus ceritera itu
Aku masih ingin membacanya
Daripada mendengar ocehan
Kata fitnah dan adu domba
Hai, lihat ceritera itu begitu asyik
Ada hikmah dan petuah
Mengapa kau ingin melenyapkannya ??
Kalau kau sudah bsan
Biar aku yang jaga
Biar aku menghidupinya
Aku tak bosan
Bahkan aku ingin
Cerita itu kuabadikan
Tidak ada tapi ataupun alasan lagi
:jangan cerita itu lenyap:
^^ 10 Agustus 1979^^
27. Siapa
Kau yang merenung pagi itu
Sempat terjaga ketika aku lewat
Kau yang pilu
Menerimaku dengan sendu
Adakah ingat lagi ?
Sebab aku yakin
Bukan kau penyebab semua ini
Lalu siapa ??
Ataukah lantaran kau adalah aku
*Batang, 14 Agustus, 1979*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar